Featured Posts

[Travel][feat1]
Seo Services

Antara Desa Cemara dan Pohon Cemara, ini kisahnya!!!

Maret 25, 2019
Kedung Cowet|
Julukan Desa Cemara diambil dari nama pohon Cemara, tak hayal banyak tumbuh pohon cemara didaerah ini, saat awal peradaban lokasi tersebut dahulunya adalah tempat Pelabuhan kapal atau perahu nelayan. Pohon cemara lah yang dijadikan tanda mercusuar dari arah laut, karena pohon itu tumbuhnya paling tinggi, hingga dapat dilihat dari kejauhan oleh para armada laut kala itu.
Disisi lain daerah ini banyak tumbuh pohon Mangrove (bakau) pohon api-api dan pohon kapi dada, sebab tidak lain kawasan ini memang hutan.


Struktur pola kawasan Desa Cemara banyak berrawa – rawa, daerah ini dahulunya dilalui sungai cimanuk lama, sebelumnya diluruskan oleh pemerintah Belanda. Di Muara ini para nelayan, membongkar dan memuat barang – barang didagang atau hasil lainnya. Tempat lain yang dahulunya muara sungai merupakan perbatasan daerah Sumedang yang sudah jadi daratan akibat penimbunan pasir sungai cimanuk lebih dari 400 tahun yang lalu. Tetapi nama Pelabuhan masih tetap dipakai, yang merupakan kampung baru. Daerah Cemara merupakan tanah baru dari pantai yang menjadi dangkal jadi daratan.


Lebih keselatan lagi tempat dari Pelabuhan yang lama pada abad ke 17 dan pernah menjadi timbunan balok – balok jati tua, di desa Pangkalan. Tempat ini ternyata ketika tahun 1970 sungai ini dikeruk oleh kapal Keruk Prosida mesin kapal keruk tersangkut pada balok balok jati yang masih utuh, yang berada didasar sungai. Sehingga kapal Keruk itu tidak bisa maju atau mundur. Malah Embok Magede Taswi dari kampung Waled diminta pertolangannya untuk menyelamatkan kapal dari kali, alhasil bisa meneruskan pekerjaannya lagi. Di pantai Utara Cemara menjadi tempat perniagaan orang – orang cina yang masih ramai.


Dipantai Cemara ke utara menjadi perniagaan orang – orang Cina, yang semakin ramai, sehingga perairan ini terkenal dan dinamakan Laut atau Teluk Legok Cina. Orang – orang perantauan Cina semakin banyak saja yang bermukim ditempat ini sampai meluas ke daerah Puntang, yang ternyata ditempat ini banyak terdapat pekuburan atau Bong Cina. Tetapi waktu zaman pembakaran diwaktu revolusi kemerdekaan Indonesia, banyak orang Cina yang menyingkir ke tempat lain, mereka yang merasa bersalah karena melawan kepada perjuangan bangsa Indonesia. Seperti menjadi mata – mata Belanda yaitu Babah KUM PUL.


Salah satu korban petani nelayan yang meninggal dan terapung – apung dibawa ombak menepi sampai ke pesisir dikuburkan disana. Dalam sebuah Keterangan, mayat yang dikuburkan disana bernama Pangeran Kejoran. Karena mayat datangnya kambang terapung – apung, makamnya sekarang dinamakan Buyut Kambang atau Gambang yang berobah menjadi Buyut Gambang saja, sekalian dengan segala perkakasnya dijadikan satu dalam kuburan seperti senjata tajam keris.


Disebalah tempat ini ke Barat terdapat tanah yang sudah dibuka oleh Nyi Pombaya atau Pembayun dengan dibantu oleh Nyi Gandasari, bebedah membuka hutan membuat parit atau sungai, sehingga tempat itu disebut Buyut Pombaya. Sekarang banyak orang menyepi ditempat Buyut Pombaya malah ada yang datang dari jauh seperti datang yang berasal dari Majalengka. Suami Nyi Pombaya ialah Pangeran Grata Kalana, asal dari Cirebon. Nyi Pombaya sendiri sebenarnya berasal dari Istana istri Sultan Mataram yang dihadiahkan kepada Pangeran Grata Kalana karena jasanya telah melawan Belanda.


Dikisahkan bahwa Nyi Gandasari datang ke tempat ini tanda peresmian tanah baru kampung baru Cemara Kulon, Nyi Gandasari datang dengan memakai payung agung berlapisan emas, memakai gelang emas, konde emas, pokoknya pakaian serba emas sambil naik kuda datang ke tempat baru. Jalan yang dilalui Nyi Gandasari dari Cirebon, melalui Luwigede, terus ke daratan Pulau Cemeti atau Jemeti, dan setelah disampai di Kiajaran Kudanya yang satu berpisah lepas jadi dua jurusan, yang akhirnya nama ini dinamakan dua nama kampung Kiajaran Wetan dan Kiajaran Kulon, sedang didaratan tadi pecutnya atau cematinya hilang, dinamakan menjadi desa Jemeti. Dari sini baru Nyi Gandasari meneruskan ke tanah Cemara Kulon daerah baru yang dibuka Nyi Pombaya.


Dari Cemara Nyi Gandasari terus ke Losarang, ke Ranjang, ke Manggungan yang merupakan perjalanan rutin mengikuti jejak ayahnya Ki Wanakerti dalam rangka mengembangkan daerah Islam dan terus sampai ke desa Pandawa di Cikedung.


Daftar kepala desa Cemara:

1)      Yang menjadi kuwu pilihan saudara Dasimah tahun 1891.

2)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Marta tahun 1900.

3)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Dasim tahun 1911.

4)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Catimah tahun 1939.

5)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Asma, waktu zaman Jepang dipilih tahun 1942.

6)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Casyadi tahun 1966.

7)     Yang menjadi kuwu pilihan saudara Didi Humaedi tahun 1980.


Nama – nama kampung di Cemara:

1)   Kampung Cemara Kulon, yang dipisahkan oleh sungai Cemara atau Cimanuk lama.

2)  Kampung Cemara Wetan.

3)  Kampung Legok Bong.


  Desa Cemara nomor 136, luas areal tanah 1925 Km2. Kerapatan penduduk jiwa grebeg laki – laki 1359, Jiwa grebeg perempuan 1419, angka ini perhitungan tahun 1979.


Antara Desa Cemara dan Pohon Cemara, ini kisahnya!!! Antara Desa Cemara dan Pohon Cemara, ini kisahnya!!! Reviewed by serdadu on Maret 25, 2019 Rating: 5

Wisata Alam Kedung Cowet Cemara Indah

Agustus 18, 2018

Indramayu | Pelantikan dan Pengukuhan Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Indramayu di gedung PKPRI JL Raya Yos Sudarso, no.608 Margadadi Kecamatan Indramayu Kabuaten Indramayu pada 18/8/20180 sukses dilaksanakan untuk masa bakti 2018-2022.

Acara yang berlangsung pukul 08 pagi hingga 2 siang tersebut dihadiri dari berbagai elemen, Tokoh Agama,tokoh masyarakat, Ormas, Lembaga swadaya masyarakat (LSM) , Polres Indramayu, rekan media, Dinas Pemerintah, serta Pimpinan Dewan Join pusat (Jakarta).


Dalam kegiatan pelantikan kali ini di isi dengan berbagai kegiatan dan hiburan menarik, diantaranya penampilan tarian topeng Mulya Bhakti dari Desa Tambi , dan hiburan orkes khas Indramayu sebagai penyemarak kegiatan.

Sebelum pelantikan dimulai acara  diawali dengan Sumpah Jurnalis, serta menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya sebagai bentuk ungkapan rasa nasionalisme tertanam dihati masing-masing peserta.

Hadirnya JOIN di Indramayu sebagai karya nyata keseriusan para pewarta memerangi hoax serta melahirkan informasi bermutu berimbang, tentu hal demikian menjadikan setiap pemberitaan media online di Indramayu nantinya akan lebih aktual terpercaya dengan menjujung tinggi data valid lapangan maupun administratif.

Adapun media yang tergabung di JOIN kabupaten diantaranya Lensa Indramayu, Menara Post, Fokus Pantura, Kabar Daerah, inijabar, Media Suara Nasional, Media Radar X-net,dll, dengan pengukuhan JOIN di Indramayu maka memudahkan pewarta menjalin kerjasama erat di semua intasi Pemerintahan dan lembaga penegak hukum.

JOIN terbentuk pada 2017 di Jakarta, hingga 2018 sekarang ini telah tersebar hampir di seluruh Indonesia, dan setiap Provinsi di Kabupten nya telah berdiri DPC JOIN termasuk Indramayu, adapun Kabupten yang lain akan segera bergabung untuk pengukuhan dan pelantikanya.
Wisata Alam Kedung Cowet Cemara Indah Wisata Alam Kedung Cowet Cemara Indah Reviewed by serdadu on Agustus 18, 2018 Rating: 5

Pesona kedung Cowet luput dari perhatian Pemerintah Indramayu

Agustus 16, 2018


Indramayu__Wisata Kedung cowet yg terletak di Desa Cemara Wetan Blok bong Kecamatan Cantigi kini bersolek diri dengan membuang jauh-jauh kesan angker yg melekat atas dirinya. Hijau, alami dan asri dalam proses berkembang itulah yg tersemat pada kedung cowet saat sekarang , akan tetapi hal demikian tak menjadi hirauan di benak Pemerintah Indramayu, pasalnya akses Jalan yg menjadi pendukung utama serta pengembangan fasilitas sarana prasarana wisata yg ada saat ini tak sebanding lurus oleh pesona alamnya yg terkenal elok. Hal demikianlah yg menjadi PR berat bagi Zainal Ahmad sebagai promotor Kompepar Kedung Cowet .

" perjuangan saya merubah kisah mistis kedung cowet lumayan berat pada fase awal pendirian, mulai dari pendanaan hingga menggerakkan kepedulian masyarakat banyak sekali tantangannya, pro dan kontra pun tak luput dari pengalaman waktu itu " papar Zainal saat sesi pengambilan video clip sebuah lagu di lokasi, pada sabtu 11/08/2018.

Senada dengan Zainal, ketua pengelola Wisata Abdul Ajid memaparkan beberapa permasalahan yg sedang dialami dengan lambatnya perkembangan di Kedung Cowet ini, menurutnya peran pemerintah Indramayu tak sebanding dengan sosialisasi yg sering ia ikuti dibeberapa pertemuan pada forum komunikasi kompepar Indramayu (FKKI).

" sering saya ikuti acara itu (FKKI), tapi hanya sebatas cerita saja buat kami, tidak satupun program sosialisasinya menyentuh dan mengatasi permasalahan di Kedung Cowet "

"Katanya Wisata di Indramayu harus Wonderfull Indonesia, tapi nyatanya hanya selogan saja". Tambahnya.

Pengajuan bantuan tak henti dilakukan oleh pengelola Wisata kepada Dinas Budaya dan Pariwisata Indramayu (DISBUDPAR), namun yg diperoleh hanya sebuah janji.

" beberapa kali kami ketemu dengan Kabid Wisata Indramayu Bu ella sari, niatnya ya ingin bekerjasama sekaligus minta bantuan untuk pembangunan akses jalan dan fasilitas wisata, akan tetapi diakhir pertemuan hasilnya janji dan janji saja, gak ada yg ia wujudkan buat kami "ujar Zainal lagi.

Padahal dengan kemajuan wisata di Indramayu akan memberikan dampak positip untuk pendapatan asli daerah (PAD) dalam skema seperti ini akan terwujud timbal balik yg nyata antar pemerintah dan masyarakat.

Pena : Supriyadi Oi
Pesona kedung Cowet luput dari perhatian Pemerintah Indramayu Pesona kedung Cowet luput dari perhatian Pemerintah Indramayu Reviewed by serdadu on Agustus 16, 2018 Rating: 5

Cemara blok bong cantigi indramayu

Februari 04, 2017
desa kecil di sebrang kota
Banyak yang tidak tahu dari desa mungil ini. Berjarak 10 km dari pusat kota indramayu jauh kedalam 5km dari aspal pantura kota,namun disini banyak menyimpan destinasi mata pencaharian nafkah yg sangat baik. Seperti hal nya banyak dari mereka desa tetangga yang ikut serta mencari nafkah dengan cara entah itu memancing menjaring ikan bahkan kerja sebagai tenaga tani empang. Ia disini memang kota nya empang. Hutan bakau lebat berada disini banyak yang bilang amazon nya indramayu,sungai yg di tutupi oleh rimbun nya pohon bakau miris sinar matahari tak menembus jika melewati sungai itu...sangat sejuk dan mengagumkan. Karna itu banyak pendatang dari luar kota maupun daerah berbondong" datang hanya untuk mencari sensasi alam luar biasa di desa mungil ku ini ,dengan cara nya masing" . Memancing travelling wisata panen empang juga pusat penelitian mahasiswa yg ingin mengembangkan ilmu perikanan. Sedikit banyak yang tau tentang si cemara bong ini. 80 persen warganya adalah pendatang dari jawa tengah bahasa keseharian yg di gunakan pun 70 persen bahasa jawa wetan ia kami adalah pendatang yg menetap hingga di akui sebagai warga indramyu di ktp masing"...walau demikian disinilah kami bangun pusat ekonomi menjadi tumbuh pesat melalui pertanian udang ikan bandeng mujahir kepiting dan perdagangan sistem manual. Dari situ lah ekonomi disini sangat matang di banding desa"lain. Perputaran uang disini sangat lumayan sekitar 20 juta per hari. Sangat lumayan untuk ukuran desa hanya 100 kepala keluarga. Namun sayang nya kami tidak berhak mendapatkan alat memperlancar bisnis ini ... yaitu jalan ber aslpal....ibarat kata dari mulai bumi tercipta sampai tahun 2017 ini desa kami belum pernah memiliki jalan berwarna hitam. Coba lah melihat desa kami di desa cemara blok bong kecamatan cantigi kabupaten indramayu anda akan melihat nya "dari sini indramayu terlihat asli nya"..trims

Cemara blok bong cantigi indramayu Cemara blok bong cantigi indramayu Reviewed by serdadu on Februari 04, 2017 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.